Kahuripanjaya.sideka.id.||Pengajian akbar Triwulan Thoriqoh Qodiriyah Wanaqsabandiyah dan Hafla Imtihan santri diselenggarakan di Pondok Pesantren Darussalamah Kampung Kahuripan Jaya,Kecamatan Banjar Baru,Kabupaten Tulang Bawang,Selasa,01/05/2018. Pengajian akbar ini memberikan sajian tausiyah tentang permasalahan hati dan iman terhadap diri sendiri serta intisari dari imtihan santri mondok yang akan dimanfaat kan di lingkungan masyarakat.pengajian akbar ini menghadirkan beberapa Tokoh Thoriqoh,Toko Pemerintahan Kampung,Perwakilan Kecamatan,Unsur Keamanan,Ustad, serta tokoh Kyai yang berasal dari Banyuwangi KH.ABDUL GHOFAR, serta salah satu putra terbaik dari pondok pesantren Darussalamah Braja Dewa way jepara lampung timur H.Imam Sibaweh (Gus Baweh).

Sambutan pertama bapak kepala kampung selaku ketua panitia menyampaikan rasa terima kasih atas partisipasi warga serta segenap panitia penyelenggaraan pengajian. pengajian ini merupakan bentuk dari kepedulian para ulama dalam hal kehidupan yang menjadi tolak ukur dalam intisari diri tentang bagaimana menanamkan peran agama islam terhadap kehidupan yang bertujuan menjadikan kualitas hidup yang baik.”pengajian ini bukan pengajian politik ataupun pengajian yang disusupi oleh unsur politik, tapi memang benar-benar pengajian yang murni yang diselenggarakan oleh para tokoh ulama dalam pengajian triwulan thoriqoh serta halfa imtihan santri,jadi tolong jangan dipelintir ataupun ditambah-tambahin makna dari pengajian ini oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.” Ungkapan bapak kepala kampung…..

Jamaah Toriqoh Qodiriyah Wanaqsabandiyah Sekabupaten Tulang Bawang dan Tulang Bawang Barat begitu banyaknya serta begitu antusias kehadiran untuk mengikuti khususiyah yang akan diimam oleh GUS BAWEH. Dalam tausiyah ya Gus Baweh menerangkan petapa pentingya tentang koreksi kualitas diri. ALLAH SWT memberikan begitu banyak nikmat kepada seluruh hambanya,maka kewajiban seorang hamba adalah bersyukur terhadap nikmat yang dilimpahkan oleh Allah SWT yang tercantum dalam Alquran Surat Ibrahim ayat 7.terdapat tiga poin menuju kualitas diri lebih baik.
- Bersihnya hati dengan mengfungsikan hati sesuai tujuan yang baik
- Bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah swt.
- Melatih hati dengan berbuatan yang baik berdasarkan amalan sesuai syariat islam dengan bertujuan khusul khotimah.
“la in syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi lasyadid,manusia harus menginstropeksi diri untuk lebih baik,dengan cara bersyukur.apalagi ini mendekati bulan puasa maka perbanyaklah amal ibadah,lebih giat lagi ibadah serta meningkatkan rasa bersyukur”,ungkapan pesan Gus Baweh…..

Dalam kajian yang disampaikan oleh KH.ABDUL GHOFAR menanamkan iman islam harus sejak dini dari bayi yang baru lahir ditanam kan akidah islamiah,serta mendidik putra-putri ya mondok dipesantren ataupun sekolah-sekolah berbasis islam. Dengan disekolahkan ataupun dipondok kan maka putra-putriya tidak akan jauh dari agama islam,para ulama menghindar dari pergaulan yang tidak baik.santri itu harus berperan aktif dilingkungan masyarakat terhadap syariat islam,menanam kan akidah-akidah agama sesuai dengan yang dipelajari dari guruya.menciptakan generasi muda bersyariat islam itu tidak mudah harus bersinergi antara guru,orang tua dan lingkungan masyarakat.

Santri itu dibedakan menjadi tiga nyaitu :
1.santri temenana nyaitu santri ini benar-benar mengikuti apa yang dipelajari langsung dari guruya dan tidak merubah pelajaran yang di ajarkan oleh guruya.
2.mambu santri biasaya santri ini tindak pernah mondok tetapi santri ini menghidupkan syiar islam,menghidupkan kegiatan keagamaan seperti nu dan menghidupkan tradisi keagamaan.
3.santri mambu jenis santri ini lebih bahaya dikarenakan santri ini pernah mondok bertahun-tahun tetapi ketika terjun langsung ke masyarakat yang diajarkan beda dengan guruya,sering mensalah-salahkan kegiatan yang diajarkan guruya.

Sebagai orangtua harus mampu memberikan pengertian terhadap awal perkembangan iman islam yang baik serta menjadi tembok pertama terhadap perubahaan zaman dari waktu ke waktu.peran serta sosok ulama ataupun guru ngaji itu sangat penting sekali untuk menjaga mental dan pemikiran seorang anak.


“pondok lah anak kita di pesantren – pesantren yang memiliki guru sanad yang sesuai dengan kaidah-kaidah islamiah ahlusunnah wal jama’ah,untuk menciptakan generasi-generasi yang baik islamiah serta menciptakan metal-metal islam dalam menghadapi permasalahan dunia yang tiada henti.”ungkapan kyai abdul ghofar….

Serta mengharapkan ansor dan banser tetap menjadikan bagian dari kekuatan islam,menjaga dan memberikan rasa aman dan pengamanan bagi ulama dan masyarakat,serta menjaga keutuhaan NKRI serta keutuhan umat.
Tinggalkan Balasan